Segera kupanggil anak tertuaku meminta bantuannya menyalakan saklar lampu teras agar aku bisa mengobati rasa penasaranku tentang makhluk misterius itu. "Mas..tolong nyalakan lampu teras ya nak.."begitu pintaku kepada anak tertuaku."Iya Bun.. sebentar ya... mamas nyalakan dulu" jawabnya. Begitu lampu teras menyala..ternyata benar dugaan makhluk itu adalah seekor anak kucing berwarna hitam pekat. Masyaallah..siapa yang tega membuang makhluk lucu ini. Anak kucing ini kalau kuperkirakan berumur 3 bulan. Masih sangat kecil. Tubuhnya sangat kurus nampak jelas guratan tulang - tulang ditubuhnya. Saat berjalan pun sempoyongan pertanda kucing ini sangat lemah dan sakit. Astagfirullah..apa yang bisa kulakukan. Aku memang sangat menyukai makhluk ciptaan Allah yang bernama kucing ini. Bahkan aku sudah memiliki 2 ekor kucing. Yang satu namanya comot dan satu lagi namanya miaw. Kedua kucingku juga pendatang yang artinya aku pun tidak tahu siapa majikan kedua kucing itu.Tapi saat mereka datang kerumah..kondisi mereka berdua pun tak jauh berbeda dengan kucing kecil ini. Mereka datang dalam keadaan lusuh, kotor, dan lemah. Kuberikan mereka makanan seperti yang kumakan bersama keluargaku dan mereka pun menyukainya.
Kedua kucingku berumur kurang lebih 1 tahun dan satu hal yang membuatku sangat menyayangi mereka adalah mereka selalu hidup rukun satu sama lain padahal mereka berdua adalah kucing jantan tapi mereka tidak pernah bertengkar. Hal inilah yang membuatku ingin merawat mereka berdua. Setiap 2 minggu sekali mereka kumandikan. Kedua anakku pun tak mau kalah. Bila aku memandikan kucing - kucingku maka anak-anakku membantu mengeringkan bulu mereka. Ya..kedua kucing itu sangat disayangi oleh keluarga ku. Setiap sebulan sekali kubawa mereka ke klinik dokternya hewan untuk dicek kesehatannya.
Nah...kembali lagi ke kucing kecil ini...akhirnya ku putuskan untuk memberikan sedikit susu agar bisa menambah tenaganya..kuperhatikan saat kucing kecil ini meminum susu,lahap sekali nampaknya...Sebenarnya itu bukan susu kucing sih melainkan susu putriku yang berusia 5 tahun. Karena persediaan susu kucingku tidak ada dan hari sudah malam jadi kuputuskan untuk mengambil sedikit susu bubuk milik putriku dan kuberikan pada kucing kecil ini. Setelah kuberi susu, aku pun masuk kerumah karena aku harus menemani anak-anakku tidur..Bye..kucing kecil.
Keesokan paginya,saat aku membuka pintu rumah..kucari lagi kucing kecil itu kali ini aku berniat untuk membelikannya makanan khusus untuk kitten. Setelah mendiskusikan dengan suami tadi malam maka kuputuskan untuk merawat kucing kecil itu. Namun hal petama yang harus kulakukan adalah membawanya ke dokter hewan untuk di vaksin kutu karena kulihat ditubuh kucing kecil itu banyak sekali makhluk kecil menyebalkan yang bernama kutu itu. Aku pun melarang kedua anakku menyentuh kucing kecil itu agar kutu- kutu itu tidak berpindah kemana- mana. Singkat cerita,aku sudah membeli makanan buat kucing kecil itu dan sudah kubelikan susu khusus kitten... Ya..semoga saja kucing itu baik- baik saja. Pulang dari pet shop langgananku, aku pun mencari dimana kucing kecil itu. Ternyata dia tertidur didalam sepatu kets ku.. Masyaallah...kubangunkan dia dan kuberikan makanan. Dia pun makan dengan lahap sekali. Senang sekali melihatnya. Harapanku semakin besar "Semoga aku masih bisa merawat kucing kecil ini", ucapku dalam hati.
Malam harinya setelah menemani putri kecilku mengerjakan tugas sekolahnya seperti biasa aku pun mengunci pintu dan jendela karena hari sudah jam 9.00 wib dan waktunya untuk tidur. Aku sudah membuat janji dengan dokter hewan yang kebetulan temanku sendiri untuk membawa kucing kecil itu agar bisa diobati. Kulihat kucing kecil itu tertidur di teras depan rumahku. Kututup pintu rumah perlahan-lahan tak mau membangunkan kucing kecil itu.
Keesokan harinya, ketika aku sedang mengerjakan pekerjaan rumah sebelum berangkat bekerja tiba - tiba aku mendengar teriakan putriku. " Bunda...kucing kecilnya meninggal," kata putriku sambil berteriak. Aku segera melihat ke depan untuk memastikan bahwa putri kecilku tidak sedang bercanda. " Masa sih dek.." kataku sambil bergegas ke depan rumah. Innailaihi wa innailaihi rojiun.. ternyata putriku benar. Kucing kecil itu sudah mati. Tubuhnya sudah dingin kaku tak bergerak. Berarti mungkin dia sudah mati dari tadi malam atau subuh tadi. Astagfirullah... terdiam ku sesaat menatap tubuh kucing kecil itu. Ada rasa sedih dan penyesalan terselip dihatiku. Kalau saja aku lebih cepat membawa kucing kecil itu ke dokter hewan, mungkin aku masih bisa menyelamatkan nyawa kucing kecil itu. Tapi kembali lagi bahwasanya semua makhluk bernyawa di dunia ini pasti akan menjemput ajal mereka masing-masing. Kucarikan selembar kain putih kemudian kubungkus tubuh kecil kucing itu dengan kain putih yang sudah kudapatkan lalu aku dan anakku mengubur kucing kecil itu di lahan sebelah rumah. Setelah menguburkan kucing itu aku pun berdoa di dalam hati semoga kucing itu tenang disana dan semoga Allah memaafkanku karena aku tidak bisa memelihara makhluk ciptaannya dengan baik. Maafkan aku ya cing...Saat Allah menitipkan hewan peliharaan kepada kita maka sudah kewajiban kita untuk memelihara, menyayangi,dan menjaga mereka dengan baik. Semoga kita semua bisa menjadi insan yang lebih penyayang lagi seperti yang dicontohkan Baginda Rasulullah. Aamiiin...
😭
ReplyDelete😭
Delete😢
ReplyDelete😥
Deletekeren
ReplyDeleteTerimakasih pak🙏
Delete