Tuesday, October 19, 2021

Setangkai Kembang Sepatu


 Pagi ini ...cuacanya sangat sejuk setelah seharian Pangkalpinang diguyur hujan.. Alhamdulillah.. Allah SWT masih memberikan rezeki kepada kita semua dengan menurunkan air dari langit... Kebayang kan kalo gak hujan mulu🥺pasti puanas e pol☺️.

Nah ..pas kebetulan hari ini aku lagi gak ngajar di sekolah karena libur Maulid Nabi yang seharusnya jatuh pada hari Selasa kemarin digeser dan berganti jadi hari Rabu..yeee.. anak-anak ku seneng bangeeet😂😂karena bunda dan ayahnya bisa menemani mereka seharian. Pagi ini aku mengajak 2 anakku bermain di lapangan depan rumah Bu RT.. kebetulan disana dibuat sejenis taman bermain yang sederhana tapi cukup menyenangkan bagi anak-anak karena disana ada seluncuran, ayunan, papan jungkat-jungkit dan kalo ingin bermain bulutangkis..disediakan net dan lapangan..well..lumayan komplit pokoknya.👍

Setelah menemani mereka bermain..tugasku berikutnya adalah masak sarapan dan membantu si adek membersihkan badan mulai dari mandi,berganti pakaian hingga menyuapi sarapan. Ketika semua aktivitas itu selesai maka kulanjutkan kegiatanku dengan membersihkan rumah,mencuci piring,dan baju,menyetrika..pokoknya semua kegiatan ibu tangga pada umumnya. Kedua anakku berpamitan untuk bermain diteras. Ku izinkan mereka dengan senyuman dan pesan,"hati2x ya sayang". Melihat senyum yg terpancar dari wajah mereka membuatku senang. Kulanjutkan kembali kerjaanku..sekitar 45 menit berlalu kedua anakku pun kembali kerumah dari bermain..dan tanpa kuduga anak sulung ku membawakan ku sebuah hadiah..ya..sebuah kembang sepatu yang dipetik didepan rumah uwak(panggilan untuk kakak ipar ku). Dia pun berkata dengan malu-malu,"Bun..ini mamas petik khusus buat bunda,I ❤️u bunda" seraya memelukku erat. Adek..yang kebetulan lewat..melihat adegan pelukan mamasnya..gak mau kalah..terus langsung ikutan memelukku dan kami pun berpelukan kayak teletubis deh 😂😂😂Whaaat😯aku suddenly speechless..gak bisa ngomong apapun. For the first in my life tanpa diminta..aku tak pernah menyangka kalo putra sulung ku akan memberikan ku hadiah yang luar biasa maknanya😍..ku peluk erat putra sulung ku yang berusia 10tahun sambil berkata,"masyaallah.. terimakasih ya mas..bunda seneng banget..i ❤️u too". Tanpa kusadari ternyata putra kecilku sudah semakin besar. Dibalik tingkahnya yang kadang menjengkelkan namun masih ada terselip perhatiannya kepada ku sebagai ibunya.. Subhanallah Walhamdulillah Allahuakbar..

Setangkai bunga sepatu memang tak secantik Bunga mawar 🌹 tapi bagiku itu jauuuh lebih cantik dari semua bunga yang ada.. menyadari kalau ternyata selama ini keberadaan ku sangatlah berarti bagi putraku membuat ku tak henti mengucapkan syukur kepada Sang Khalik.. terimakasih ya Rabb.. izinkan kami  agar selalu mendidik putra-putri kami untuk tetap istiqomah di jalan yang Engkau ridhoi.. Bersyukurlah dengan apa yang telah Allah berikan agar hidup kita menjadi lebih berkah.. Aamiiin Allahumma Aamiiin @edisi yuk...muhasabah🙏☺️




Mengatasi Writer's Block

 



Bismillah... Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad... Kuambil laptop yang telah cukup lama mengendap di backpackku setelah kusimpan saat pulang sekolah agar terlindungi dari rinai hujan gerimis di luar. Perlahan kubuka laptopku dan mulai kunyalakan. Gawai yang ready 100% karena langsung ku cas saat pulang sekolah sebagai antisipasi siapa tau nanti malam listrik didaerah rumahku padam lagi. Well..malam ini aku ada kelas Belajar Menulis gelombang 21 bersama Om Jay and the team. Honestly... malam ini aku kurang begitu bersemangat mengikuti kelas menulis...I don’t know why maybe karena aktivitas disekolah yang menumpuk membuatku little bit exhausted. But I’ll try to do my best. Saat kubuka WA chat... kudapati beberapa teman yang antusias menanyakan materi apa yang akan dibahas pada pertemuan ke 7 malam ini? Ya... malam ini merupakan pertemuan ke -7 kelas belajar menulis.. lalu Bu May yang malam ini menjadi moderator kami membagikan flyer materi apa yang akan kami bahas malam ni... “Mengatasi Writer’s Block”, wait... kok bisa pas ya... dengan apa yang kurasakan sekarang.

Pertanyaan menggelitik mulai menghantui pikiranku di tengah rinai hujan yang datang silih berganti malam ini yang cukup deras dan menyejukkan walaupun pagi tadi langit keliatan begitu cerah bersahabat dan matahari pun seakan kompromi dengan semesta untuk mendukung segala aktivitas pagi kami. Yeah.. slowly but sure like a snail kucoba menelaah materi yang disampaikan narasumber malam ini harap – harap bisa membangkitkan passion menulisku yang mulai turun lagi levelnya.

Narasumber pada malam ini adalah seorang wanita muda, cantik nan cerdas asal kota Subang bernama bernama Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.. Seorang peraih Penghargaan Bupati Subang (2020) dan peraih Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021). Prestasi literasinya yang membanggakan hingga karyanya yang mampu menembus Penerbit Mayor, memberikan jejak prestasi literasi yang baik bagi tanah Subang.

Berikut adalah daftar karya literasi yang sudah dikeluarkan oleh Bu Dita, antara lain:

Karya tunggal :

1. Precious (2017-2019), a novel 12 chapter - tersedia di Wattpad

2. Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), a short story 10 chapter - tersedia di Wattpad

3. Djogja Backpacker (2019), a short story 5 chapter - tersedia di Storial

4. Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020), kumpulan cerpen pendidikan (silahkan cek Instagram @dittawidyautami untuk melihat testimoninya)

5. Buku "Membongkar Rahasia Menulis" (2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februari

6. Buku "Sepenggal Kisah Corona : Memoar Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)


Buku karya bersama :

1. Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang

2. Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)

3. Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB

4. Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)

5. Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB

6. Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI

7. Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit

8. Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI)

9. Sumbu Saihu Lisangbihwa (Jan 2021) - antologi puisi Saihu, Saihula, Saihudan bersama Lisangbihwa

10. Dendang Asa Dalam Untaian Kata (Jan 2021) - antologi pentigraf bersama KPPJB Regional Subang

11. Meniti Asa : Kumpulan Kisah Awal Menjadi Guru (Feb 2021) - KPPJB

12. Kelas Bertembok Pelangi (Agustus 2021) - FIMNesia

13. Aku Bangga Jadi Anak Muslim (proses cetak) - Jendela Puspita



Wow.. memiliki karya yang luar biasa sebanyak ini di masa muda adalah suatu pencapaian yang luarbiasa..masyaallah..semoga aja aku bisa ketularan pinternyaJ aamiin ya robbal alamin. Itulah doa yang selalu keselipkan disetiap pertemuan kegiatan menulisku. Bersyukur Allah mempertemukanku dengan orang – orang hebat seperti mereka..

Okay... setelah membaca profil dari narasumberku, aku pun mencoba untuk kembali fokus dengan tulisan meskipun harus berbagi waktu dengan putri kecilku yang juga menuntut tanggung jawabku sebagai seorang ibu untuk menemaninya mengerjakan tugas dari sekolahnya. Bismillah... I try to resume materi yang disampaikan Bu Ditta.






Dimulai dari pengertian writer’s block. Menurut Wikipedia writer's block adalah keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya dan ini bisa menimpa tidak hanya penulis pemula tapi professional juga seperti blogger, mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir, screen writer (penulis naskah seperti untuk film, sinetron), script writer (penulis teks untuk dibacakan pembaca berita), dll juga bisa mengalami Writer’s Block (WB). Hal ini bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Berapa lama hal ini akan menimpa penulis. Bisa jadi sehari, sebulan atau mungkin lebih tergantung dari orang yang mengalaminya. Dalam sebuah artikel di idntimes disebutkan bahwa berdasarkan sebuah penelitian dari Yale psychologists pada tahun 1970 dan 80-an yang akhir-akhir ini kembali ditinjau New Yorker, writer's block merupakan hal yang konkrit dan fenomena yang bisa diatasi. Untuk memahami fenomena ini, dua orang psikolog, Jerome Singer, dan Michael Barrios pun mengadakan sebuah penelitian terhadap para penulis dengan latar belakang berbeda.








Berikut ini adalah beberapa sebab dan trik mengatasi writer’s block menurut Bu Ditta yang bisa kita terapkan, yaitu :

1. Topik yang asing atau mencoba metode baru dalam menulis bisa membuat kita mengalami writer’s block. Oleh itu kita harus mempelajari metode baru tersebut lebih mendalam. Namun, jika terkait tema, kita bisa memberikan jeda sedikit saat menulis dengan membaca referensi tambahan terkait tema untuk memperkaya wawasan dan kosa kata.

2. Stress. Kalo ini sih..seringkali menimpaku selaku penulis pemula. Banyaknya pekerjaan sekolah yang harus diselesaikan segera, belum lagi masalah anak –anak karena aku adalah seorang ibu berarti mereka adalah tanggung jawabku ditambah lagi urusan pekerjaan rumah. Kuakui semua hal itu seringkali terjadi dan sometimes it makes me a little bit stress sehingga aku ngerasa blank saat ingin menulis. Dari materi Bu Ditta akhirnya aku mencoba menerapkan solusi yang dihadirkan. Bahwa kita harus yakin kalau kita tak akan pernah bisa membuat semua orang suka dengan kita, tapi setidaknya apa yang kita tulis akan tetap bermanfaat minimal bagi diri sendiri. Writer’s Block juga merupakan indikator bahwa fisik/mental kita sedang lelah. So take a deep breath and take a rest when you feel tired (Tarik nafas sejenak dan rehatlah saat kau merasa lelah).

3. Refreshing hati dan otak is also important. Sangatlah penting untuk membuat suasana hati dan otak yang menyenangkan. Karena hal itu tentu akan mempengaruhi tulisan yang akan kita buat. Semakin tenang hati dan otak kita maka akan semakin banyak ide yang akan berhamburan di kepala kita. Dan saat itu terjadi maka segeralah membuat outline tulisan agar ide – ide tersebut tidak hilang begitu saja. Sempatkan waktu untuk “Me time”. It just you..no one else. Lakukan hal yang disukai agar bisa mengembalikan mood dalam diri kita.

4. Terlalu perfeksionis (too perfectionist). To be perfect is normal but too perfectionist is not good enough. Menentukan target yang ingin dicapai saat menulis is essential namun jangan berlebihan. Misalnya kita ingin tulisan kita dibaca ratusan bahkan ribuan orang tapi kita belum juga mulai menulis..Lso kapan bisa terkenalnya atau kita pengen menulis tapi syaratnya ialah tulisan tersebut harus menang dalam lomba menulis... itu mah namanya www.ngimpi.dak mungkin.com alias impossible. So started from today...let’s start from the simple writting... free writing (menulis bebas). Namanya juga menulsi bebas... jadi... ya..suka – suka penulis donkJ. Abaikan sementara aturan penggunaan tanda baca, typo saat pengetikan dan lain – lain . Yang penting mah... nulis dulu. Kalau pun nanti ditemukan kesalahan, direvisi aja.

Again.. narasumber kami melansir dari laman Writer’s Digest, menulis bebas akan membantu melatih otak menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada di dalam kepala sejak lama, dan memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang dikerjakan saat ini. Dengan melakukan kegiatan menulis bebas secara rutin, kita bahkan bisa menemukan ide-ide baru untuk menulis banyak hal lain. Seperti yang selalu dikatakan Om Jay (beliau adalah salah satu tutor dikelas menulis) “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi”. Ternyata obat yang ampuh untuk mengatasi writer’s block adalah menulis. Kalo kata bu Aam baca luruskan dulu niatnya and jangan lupa baca doanya “Allahumma paksakeun..” agar Allah melancarkan niat kita buat menulis.

Dari materi yang telah disampaikan akhirnya aku tahu bahwa Writer’s Block itu bisa muncul tanpa mengenal situasi dan kondisi. Ini bisa menimpa semua penulis jangankan penulis pemula sepertiku bahkan penulis profesional pasti juga akan mengalami writer’s block. Apabila hal ini terjadi pada penulis maka penulis tersebut harus segera mengatasi masalah ini agar tidak kehilangan passion menulisnya. Menulis setiap hari paling tidak luangkan waktu 5 menit saja untuk membuat sebuah tulisan bebas adalah salah satu cara mengatasi writer’s block. Saat lelah dan bosan mulai melanda, rehatlah sejenak. Lakukan hal – hal yang disukai seperti nonton film di bioskop, makan ice cream atau sekedar hang out bareng sahabat agar bisa mengembalikan mood menulis kita. Yang terpenting adalah janganlah terlalu perfeksionis dalam menulis. Saat kita menghasilkan sebuah karya tulis maka bacalah kembali tulisan yang telah kita buat dan ketika menemukan kesalahan dalam tulisan yang kita buat.. maka lakukan revisi. Terimalah setiap saran dan kritik yang disampaikan oleh reader dengan hati yang lapang demi kemajuan tulisan yang telah kita buat. Lakukan Blog Walking alias berkunjung lah ke blog teman – teman yang lain agar kita bisa mendapatkan lebih banyak referensi. Selain itu, perbanyaklah membaca baik tulisan orang lain atau pun dari buku- buku untuk menambah wawasan. Saat ide – ide tulisan berhamburan dari kepala maka buatlah outline tulisan agar kita bisa menampung semua ide yang telah muncul dalam pikiran kita. The last but least...luruskan kembali niat kita agar kita bisa kembali fokus dengan tujuan awal kita. Well... I think that’s all my resume.

.A bunch of thanks to Bu Ditta and Bu May buat ilmunya malam ini... semoga saya bisa tetap istiqomah hingga akhir kelas belajar menulis ini. Insyaallah...

 

Friday, October 15, 2021

Menulis untuk meningkatkan prestasi

 


    Bismillah... Yup.. malam ini aku kembali bergabung  di kelas belajar menulis bersama PGRI dan Om Jay yang sudah memasuki  pertemuan ke - 6. Waaah.. semakin ke depan materi yang kami terima semakin menarik. Malam ini contohnya.. Materi dengan judul " Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi" adalah satu lagi materi yang menarik. Memang Om Jay dan team..ter-the best pokoknya mah.. Setiap pertemuan selalu bisa menghadirkan nuansa yang berbeda. Malam ini narasumber kami adalah dua orang wanita berbakat yang sudah ku kenal saat zoom meeting di Grand Opening. Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd itulah namanya. Seorang Kepala SMP Mathla'ul Hidayah di Cipanas, Lebak yang ceria penuh senyuman lagi ramah sekaligus seorang penggiat literasi, seorang guru Bahasa Indonesia plus seorang penulis yang sudah melahirkan 30  buah buku, dan juga seorang blogger, editor, kurator, moderator, masyaallah... banyak sekali prestasi dari narasumber kami malam ini. Makin menciut saja aku rasanya begitu tahu prestasi yang sudah di buat oleh ibu Aam. Apalagi kelas kami di pandu oleh moderator manis nan ramah biasa kami panggil Miss Phia yang selalu menyemangati saatku merasa down, kelas menulis kami pun semakin seru saja.
    Seperti biasa diawal pembelajaran kami diberikan pertanyaan pemantik yaitu: "Apa tujuan  anda menulis? ". Beragam jawaban pun bermunculan seketika. Melalui mentimeter yang ditampilkan Miss. Phia... kami pun menjawab seperti ingin punya karya sendiri, agar memperoleh ketenangan, menebar manfaat, dll. Ya... itu benar setiap orang pasti mempunyai tujuan menulis yang berbeda - beda. Saat seseorang menulis ide menulis itu bisa bermunculan dari berbagai hal, misalnya mulai dari hal yang disukai, dari album foto, dari diri sendiri, dari cerita teman atau sosmed, hingga dari sekarang maka mulailah menulis. 
Menanggapi berbagai jawaban kami, Bu Aam pun berbagi tips menulis agar kami bisa menciptakan karya tulis yang berkualitas seperti:

·         Menulislah dari hati dengan mengekspresikan ide-ide yang berhamburan.

·     Kalahkan rasa malas dan tingkatkan self confidence (pede) ketika menulis.

·  Selalu mengecek kembali tulisan yang telah dibuat untuk menghindari typo (Salah   Ketik) sebelum tulisan di Publish(diterbitkan)

·    Jadilah seorang Blog Adventurer (penjelajah blog) dan tingkatkan frekuensi eksistensi diri  dengan meninggalkan komentar pada blog teman

·      Keep practising (terus berlatih) menulis setiap hari.

·    Challenge yourself  (tantanglah dirimu) dengan mengikuti perlombaan menulis di berbagai   kesempatan.

·    Never give up!  (jangan putus asa) saat mengalami kegagalan , teruslah menulis agar bisa   berprestasi

·     Jadikan menulis sebagai wadah untuk  berbagi dan menginspirasi negeri.

Selain membagikan Tips Menulis, Ibu Aam yang baik hati dan tidak sombong ini juga membagikan beberapa Tips Agar Menjadi Juara Blog seperti yang sudah beliau lakukan:

 

Kulihat jam dinding di rumahku. Tepat pukul 20.04 wib, sesi tanya jawab pun dibuka. Ada 11
pertanyaan yang diajukan peserta pelatihan kelas belajar menulis malam ini dan semua pertanyaan pun dijawab Ibu Aam dengan santai bahkan beliau tidak segan membagikan beberapa video dari kanal youtube nya sebagai intermezo guna menyiasati agar kami tidak bosan dengan materi yang dibawakan beliau. Bu Aam mah the best euiy... dan berikut ini adalah rangkuman jawaban pertanyaan yang dipaparkan oleh Ibu Aam in my version of course..😄

Bahwa kita harus meluangkan waktu paling tidak 30 menit dari 24 jam yang kita miliki untuk menulis. Biasakanlah menulis satu postingan sehari. Lalu, buat skala prioritas, kerjaan mana yang harus di dahulukan. Untuk menjadi seorang editor maka kita harus menguasai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan fokus pada KBBI online. Begitu pula saat kita ingin menjadi penulis dan editor handal, sering-seringlah melakukan blog walking tulisan teman dan merevisi postingan dan tulisan sendiri sehingga kita terbiasa mengedit dan mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang salah misalnya kata yang disingkat, salah ketik /typo dan lain-lain.

Saat banyak ide yang berserakan di sekitar kita maka tulislah mulai dari sekarang agar menjadi suatu kebiasaan karena yakinlah bahwa semua orang punya  bakat menulis hanya tinggal mengasah kemampuan saja. Untuk membuat tulisan mejadi runtut, langkah pertama yang harus dilakukan ialah membuat outline/ daftar isi. Targetkan daftar tulisan yang kita tulis itu memiliki waktu yang wajib diselesaikan. Jangan lupa untuk menyiasati dengan menulis skala prioritas tulisan mana yang harus diselesaikan terlebih dulu saat godaan untuk berhenti menulis mulai berdatangan. Tingkatkan keberanian pada diri sendiri agar bisa menemukan gaya tulisan sendiri. Just be yourself.. and everything is gonna be easy. Saat mengalami kehabisan ide alias stuck di tengah jalan, berhentilah menulis sejenak dan lakukanlah hal – hal yang disukai seperti travelling, nongkrong bareng teman, menyanyi dan lain – lain agar bisa mengembalikan semangat menulis lalu tancap gas.. menulislah kembali.

Rajinlah membaca buku agar kita bisa menemukan sosok yang bisa dijadikan panutan dalam menulis. Om Jay dan Bunda Kanjeng adalah sosok inspiratif yang selalu bisa menenangkan peserta pemula sepertiku saat mereka sudah membuat tulisan. Penggunaan bahasa tulis yang dikemas menarik dan apik selalu sanggup menyihir penulis lain agar terus bangkit untuk menulis. Hal itu yang kurasakan saat membaca hasil karya 2 sesepuh dunia pernulisan😅(maksa pokoknya...biasanya kan dunia persilatan..nah yang ini dunia pernulisan versi Lusi ya..)

 Selalu semangat untuk menulis, belajar tanpa henti, kumpulkan keberanian, luruskan niat (Allahumma Paksakeun ya..😊), fokus, cari inspirator dan motivator yang sesuai dengan your style, atur skala prioritas, jangan jadikan menulis sebagai beban tapi buatlah sebagai kebutuhan agar gairah ( passion) akan tetap terjaga dan dengan sendirinya kita pun akan naik kelas atau bisa menaikkan level kemampuan kita dalam menulis. Wadidaw..👍 Thanks for tonight Ibu Aam and Miss Phia. Semoga aku bisa mengikuti jejak yang telah kalian torehkan di ajang tulis menulis.. Jadi makin tertantang nih buat menulis...😏😅




 


    

Bahagia itu ...


Pangkalpinang, 15 Oktober 2021 Menghabiskan sore sepulang sekolah bersama sahabat adalah hal yang menyenangkan buatku dan mereka. You know what.. sometimes kita memang harus meluangkan waktu bersama mereka. Percakapan diselingi canda tawa dan godaan pun mengalir apa adanya layaknya air yang mengalir dari hulu hingga ke muara..Berbeda usia, berbeda visi,  bahkan berbeda hobi bukanlah penghalang buat kami untuk menjalin silahturahmi..
Ya.. persahabatan kami awalnya terjalin karena kami berasal dari satu tempat kerja yang sama. Saling tegur sapa..kemudian pelan- pelan mulai cerita keseharian,keluarga hingga curhat mengalir begitu saja. Dan alhamdulillah..terus berlanjut hingga saat ini walaupun tak semua dari kami masih berada di unit kerja yang sama..Meet up paling tidak 1x sebulan walaupun hanya 30 menit menikmati secangkir kopi O, es kopi capucino serta sepiring mie goreng dan mie rebus sudah cukup membuat kami bahagia. Memang benar..bahagia itu sederhana. Bahagia itu kita yang ciptakan. Terus lah bahagia walaupun beban kerja menumpuk, walaupun masalah dirumah belum terselesaikan setidaknya dengan berbagi cerita bersama sahabat bisa meringankan beban kita. Thanks for our time guys..keep smiling and fighting ☺️💪 

Monday, October 11, 2021

Menulis Buku dari Karya Ilmiah


Bismillah... Senin malam, 11 Oktober 2021 adalah pertemuan ke – 4 kelas belajar menulis gelombang ke 21 dan 22. Adapun materi yang akan dibahas adalah tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Masyaallah mendengar judulnya saja udah bisa terbaca kalo tingkat kesulitan materi malam ini sedikit lebih sulit dari hari – hari biasanya bagiku. Bisa gak ya ... karena aku belum pernah membuat karya ilmiah dan juga belum pernah ikut pelatihan pembuatan karya ilmiah. Tapi.. ya sudahlah... seperti kata orang bijak sudah terlanjur basah sekalian aja mandi ... udah terlanjur gabung di kelas menulis ya ... harus sampe selesai.. kurang lebih begitu kayaknya, kataku dalam hati. Malam ini aku mengikuti kegiatan menulis sambil membantu putri kecilku mengerjakan tugas dari guru TK nya. Kucoba sepenuh hati untuk menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber karena aku tidak ingin kesempatan ini terbuang sia – sia.

Kegiatan malam ini dimulai dengan pembukaan oleh moderator yaitu ibu Rosminiyati. Beliau adalah salah seorang guru Bahasa Inggris senior yang juga mengajar di SMKN 2 Pangkalpinang sekolah yang sama denganku. Beliau juga sosok sahabat dan panutanku yang dengan gigih mensupport agar aku bisa bergabung di grup kegiatan menulis ini. And yes... she did it. Finally..aku bergabung di grup ini as I feel very excited and curious tentang tulis menulis. Thanks Mom... 

Adapun agenda kegiatan malam ini, antara lain:

1. Pembukaan

Moderator mengajak peserta pelatihan berdoa sebelum memperkenalkan narasumber ialah seorang guru muda yang cantik, berbakat dan pastinya berprestasi berasal dari Kudus yaitu ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Namun dikarenakan narasumber sedang ada kegiatan luring maka moderator mengambil alih kegiatan sesaat untuk mengisi waktu hingga narasumber hadir. Bu Ros memberikan beberapa pesan yang bisa menjadi motivasi kepada kami agar bisa menjadi lebih bersemangat lagi dalam mengikuti kegiatan belajar menulis ini seperti:

a. Bahwa kehadiran kami dikelas belajar menulis merupakan takdir maka barengilah dengan ikhtiar yang maksimal.

b. Belajar menulis ada di mana-mana. Akan tetapi kelas menulis PGRI asuhan Om Jay ini sangat istimewa. 

c. Pertahankanlah gelar blogger dan writer yang telah melekat pada diri kita.

d. Buatlah resume menggunakan kalimat agar bisa menjadi bahan rujukan belajar dan memudahkan untuk mengikatnya menjadi buku solo.

e. Praktikkan segera ilmu dari narasumber dalam menulis resume atau pun tulisan lainnya agar perbaikan dalam menulis langsung dirasakan. 

Lalu beliau juga menampilkan sebuah video via youtube hasil karya yang beliau buat untuk menambah referensi agar semangat menulis kami terus meningkat.

2. Materi Inti (19.00 – 20.00 WIB)

Tepat pukul 19.30 wib, Ibu Nora (begitulah sapaan akrabnya) mengambil alih untuk menyampaikan materi yaitu Bagaimana Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Diawali dengan menampilkan 2 judul buah buku hasil karya Ibu Nora yaitu:

• Gamification merupakan best practice kolaborasi Ibu Nora dan Prof.R. Eko Indrajit seorang penulis buku yang juga terinspirasi untuk meneliti dengan tema gamifikasi di saat pandemi. 

• Kiat Praktis Menulis Berbasis Riset merupakan ubahan tesis Bu Nora tahun 2013.

Lalu Bu Nora menjelaskan bahwa beliau sangat ingin karya tulisnya dinikmati banyak orang sehingga inilah alasan mengapa beliau memutuskan untuk mengkonversikan hasil karyanya menjadi buku. Walaupun prosesnya tidak mudah karena laporan karya ilmiah dan buku tidaklah sama. Ada beberapa hal yang harus dihilangkan dan ada beberapa hal yang harus ditambahkan.

Menurut narasumber ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat ingin mengubah karya ilmiah menjadi buku, antara lain:

a. Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh: 

Judul Tesis, Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA. Ketika diubah menjadi judul buku menjadi Kiat Menulis Modul Berbasis Riset.

Saat diubah menjadi judul buku, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.Tinggal menambah kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul populer.

b. Ubah daftar isi 

Biasanya dalam karya ilmiah beberapa daftar isi berupa:

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 Teori Belajar: 

2.1. Hasil Belajar

2.2. Media Pembelajaran

2.3. Modul

2.4. Metode Pembelajaran

2.5. Pembelajaran Berbasis Riset

BAB 3 Media Pembelajaran 

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

BAB 5 Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Adapun daftar isi pada buku:

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 Teori Belajar 

2.1. Belajar

2.2. Permasalahan Dalam Pembelajaran

2.3. Hasil belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

BAB 3 Media Pembelajaran

3.1. Pengertian Media

3.2. Jenis Media

3.3. Manfaat Media

BAB 4 Mengenal Buku

4.1. Pengertian Modul

4.2. Karakteristik Modul

4.3. Sistematika Modul

4.4. Kelebihan Modul

BAB 5 Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

c. Ubah sedikit Isi Karya Ilmiah

Hilangkan semua kata "penelitian, laporan PTK, laporan skripsi" dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah. Jangan terlalu banyak menampilkan grafik sebaiknya ubahlah grafik dalam bentuk kalimat. Gunakan susunan dan gaya tulisan bebas, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya agar pembaca memahami isi buku secara lengkap dan mengena.

Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya. Jangan lupa mengulas mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang kita lakukan agar pembaca yakin bahwa kita memang benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

d. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit

Adapun isi dari karya ilmiah versi buku tidak melulu harus menampilkan data hasil penelitian. Seperti pada contoh buku yang ditampilkan narasumber beliau lebih fokus pada pembahasan mengenai bagaimana membuat aplikasi gamifikasi dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran bukan pada hasil penelitiannya.

Dari pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber, maka kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu kita harus menentukan fokus / topik yang akan dibahas secara detail dalam buku itu. Apakah pada perancangannya, penerapannya, aplikasinya atau yang lainnya agar bisa lebih mudah mengubah karya ilmiah tersebut. Gunakanlah teknik parafrase atau teknik lainnya agar tidak terjadi self plagiarisme pada isi buku. Ingatlah untuk mengubah Karya Tulis Ilmiah sesuai dengan aturan yang ada sehingga Karya Tulis Ilmiah versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan aslinya. Sehingga fungsi buku yang kita buat bukan hanya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya selain itu kita juga dapat memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangatlah penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Dan yang paling penting, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

3. Sesi Tanya jawab (20.00 – 21.00 WIB)

Pukul 20.16 menit sesi tanya jawab pun dibuka. Ada 11 pertanyaan yang diajukan oleh peserta pelatihan dan semuanya dijawab oleh narasumber dengan santai menggunakan bahasa yang sederhana namun bisa dipahami olehku khususnya. Waktu terus berjalan tak terasa sudah pukul 21.28 menit kelas menulis kami sudah tiba di penghujung kegiatan. Sebuah pemantik semangat yang mengena di hatiku saat narasumber menyampaikan hal berikut: 

Ubahlah mind set kita agar kita bisa menjadikan kegiatan menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan. Karena saat kita sudah suka maka tidak akan ada lagi rasa susah dan terpaksa. Dan jikalau di tengah perjalanan ada masalah atau rintangan, maka akan lebih mudah menyelesaikannya. Yakinlah buku adalah memoar diri kita, meskipun kita sudah tiada, maka melalui bukulah nama kita akan selalu dikenal sepanjang masa. Tertegun rasanya saat ku baca kutipan terakhir yang disampaikan narasumber. Tak terasa semakin besar rasa ingin tahuku tentang menulis ini. Semoga aku bisa tetap istiqomah mengikuti kegiatan belajar menulis ini hingga akhirnya aku bisa mengeluarkan buku solo seperti Bu Rosminiyati, dan narasumber lainnya yang menjadi panutanku...

4. Penutup

Kegiatan menulis kami pun ditutup moderator dengan mengucapkan salam. Dan kami pun kembali dengan tugas kami seperti biasanya yaitu membuat resume materi yang telah kami terima setiap harinya.

A bunch of thanks for Ibu Nora and Bu Ros... semoga aku juga bisa mengikuti jejak kalian and thanks for inspiring me to keep survive.


Friday, October 8, 2021

Membongkar Rahasia Menulis Hingga Menerbitkan Buku

 

    Bismillah... malam ini Jum'at, 8 Oktober 2021 adalah pertemuan ke - 3 kami di kelas Pelatihan Belajar Menulis yang di selenggarakan oleh PGRI bekerjasama dengan Tim Om Jay. Kegiatan dimulai pukul 19.00 - 21.00 wib. Materi yang dibahas adalah tentang "Membongkar Rahasia Menulis Hingga Menerbitkan Buku". Kegiatan malam ini dipandu oleh Bapak Dail Ma'ruf sebagai moderator dan sebagai narasumber adalah Ibu Ritawati yaitu seorang ibu guru muda, cantik, cerdas, dan tentu saja mempunyai segudang prestasi dan pengalaman menulis terbukti dengan hasil karya yang telah beliau ciptakan yaitu 4 buku solo, 1 buku kolaborasi , dan 9 buku antologi..masyaallah...
    Pembahasan materi dimulai dengan sharing pengalaman menulis Bu Rita dengan tujuan untuk membangkitkan semangat menulis peserta pelatihan. Beragam jawaban pun bermunculan mulai dari sekedar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan sebagai persyaratan naik pangkat,  hingga alasan karena ingin menghasilkan uang saat pertanyaan mengenai tujuan menulis diajukan. 
Setelah mengetahui motivasi menulis, maka kita bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk mewujudkan tujuan menulis yang sudah kita buat, yakni:
  1. Mulailah menulis segala hal yang ada dipikiran. Tuangkan semua ide yang ada dipikiran kita. Tulislah hal yang kita senangi dan kuasai
  2. "Ala bisa karena biasa"..berlatihlah menulis setiap hari mulai dari 100 kata, meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
  3. Setelah terbiasa tingkatkan kapasitas kemampuan dengan membuat peta konsep atau TOC jika ingin membukukan tulisan tersebut.
  4. Bergabung di grup menulis Buku Antologi agar bisa menumbuhkan kepercayaan diri untuk menjadi seorang penulis.


    Pada saat seseorang menulis khususnya penulis pemula sepertiku ada banyak masalah yang muncul seperti sulit mencari ide, kekurangan kosakata, sulit merangkai kata, bingung mau nulis apa dan mulai dari mana sehingga akhirnya tidak percaya diri dengan hasil karya sendiri dan puncaknya muncul slogan "Saya tidak berbakat".  Setelah mendengar pemaparan narasumber, saya menemukan jawaban  kesulitan yang sedang saya alami hingga saat ini. Jawabannya adalah Menulis dan Membaca. Whaaat...😅so simple..Ternyata benar istilah the more you read the more you get(semakin banyak membaca semakin banyak yang kamu peroleh). Slowly but sure, saya mulai kembali membangkitkan semangat membacaku. Hal menyenangkan yang ternyata sudah lama terlupakan. 
    Pembahasan materi berlanjut dengan sesi tanya jawab. Ada 15 pertanyaan yang diajukan oleh teman -teman peserta pelatihan  dimulai dari bagaimana cara membuat tulisan, memilih tema, mengatasi kebosanan saat menulis, kenapa harus menulis di blog, bagaimana menjaga konsistensi saat menulis hingga bagaimana cara membuat karya tulis yang menceritakan kisah nyata menjadi sebuah buku. Semua pertanyaan tersebut dijawab oleh Bu Rita dengan lugas, to the point.
    Beberapa hal penting yang bisa saya simpulkan dari kegiatan malam ini antara lain menulis di blog adalah langkah awal yang bisa ditempuh oleh seorang penulis pemula seperti saya untuk mengembangkan diri. Menulis adalah suatu keterampilan jadi layaknya sebuah pisau yang harus selalu diasah agar bisa terus berkembang. Sangatlah perlu untuk menjaga konsistensi diri dalam menulis. Pandai -pandailah membagi waktu, usahakan setiap hari menulis dalam bentuk apapun. Perbanyak membaca dan lakukan hal -hal yang disukai saat merasa stuck karena menulis bisa menjadi alternatif untuk mengatasi kebosanan. Mulailah mengembangkan sayap penulisan di beberapa media. Setiap orang bisa menjadi penulis. Yakinlah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan secara bersungguh - sungguh pasti akan membuahkan hasil yang baik juga. Insyaallah..Man Jada Wa Jadda...
    Diakhir kegiatan Bu Rita membagikan beberapa hasil tulisannya yang bisa dijadikan sebagai acuan dan sebuah kalimat motivasi:
Nothing is imposible in this world what we look upon today, tomorrow may be acomplished Fact  (Tidak ada yang mustahil di dunia ini selama kita berusaha mimpi kita akan segera terwujud).
A bunch of thanks to Bu Rita Wati... terimakasih sudah berbagi, manambah wawasan dan membuat saya menjadi lebih bersemangat lagi. Semoga lelah kita menjadi lillah. Aamiin...

Tuesday, October 5, 2021

Writing is My Challenge

 


Judul              : Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Resume ke     : 1  (Satu)

Gelombang     : 21 (Dua satu)

Tanggal           : 4 Oktober 2021

Narasumber     : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd

Saturday, October 2, 2021

Kucing Kecil itu...

        Kejadian ini bermula sekitar 2 hari yang lalu. Tepat pukul 9.00 wib di malam hari seperti biasanya aku memasukkan motor ku ke garasi. Ketika kututup pintu garasi,tiba - tiba kakiku menyenggol sebuah benda hitam kecil. Karena lampu teras tidak kunyalakan maka aku pun tidak bisa melihat dengan jelas benda apa yang barusan kusenggol namun yang jelas terasa ialah benda itu memiliki bulu - bulu lembut seperti....kucing ya anak kucing sih sepertinya.
         Segera kupanggil anak tertuaku meminta bantuannya menyalakan saklar lampu teras agar aku bisa mengobati rasa penasaranku tentang makhluk misterius itu. "Mas..tolong nyalakan lampu teras ya nak.."begitu pintaku kepada anak tertuaku."Iya Bun.. sebentar ya... mamas nyalakan dulu" jawabnya. Begitu lampu teras menyala..ternyata benar dugaan makhluk itu adalah seekor anak kucing berwarna hitam pekat. Masyaallah..siapa yang tega membuang makhluk lucu ini. Anak kucing ini kalau kuperkirakan berumur 3 bulan. Masih sangat kecil. Tubuhnya sangat kurus nampak jelas guratan tulang - tulang ditubuhnya. Saat berjalan pun sempoyongan pertanda kucing ini sangat lemah dan sakit. Astagfirullah..apa yang bisa kulakukan. Aku memang sangat menyukai makhluk ciptaan Allah yang bernama kucing ini. Bahkan aku sudah memiliki 2 ekor kucing. Yang satu namanya comot  dan satu lagi namanya miaw. Kedua kucingku juga pendatang yang artinya aku pun tidak tahu siapa majikan kedua kucing itu.Tapi saat mereka datang kerumah..kondisi mereka berdua pun tak jauh berbeda dengan kucing kecil ini. Mereka datang dalam keadaan lusuh, kotor, dan lemah. Kuberikan mereka makanan seperti yang kumakan bersama keluargaku dan mereka pun menyukainya.
        Kedua kucingku berumur kurang lebih 1 tahun dan satu hal yang membuatku sangat menyayangi mereka adalah mereka selalu hidup rukun satu sama lain padahal mereka berdua adalah kucing jantan tapi mereka tidak pernah bertengkar. Hal inilah yang membuatku ingin merawat mereka berdua. Setiap 2 minggu sekali mereka kumandikan. Kedua anakku pun tak mau kalah. Bila aku memandikan kucing - kucingku maka anak-anakku membantu mengeringkan bulu mereka. Ya..kedua kucing itu sangat disayangi oleh keluarga ku. Setiap sebulan sekali kubawa mereka ke klinik dokternya hewan untuk dicek kesehatannya.
         Nah...kembali lagi ke kucing kecil ini...akhirnya ku putuskan untuk memberikan sedikit susu agar bisa menambah tenaganya..kuperhatikan saat kucing kecil ini meminum susu,lahap sekali nampaknya...Sebenarnya itu bukan susu kucing sih melainkan susu putriku yang berusia 5 tahun. Karena persediaan susu kucingku tidak ada dan hari sudah malam jadi kuputuskan untuk mengambil sedikit susu bubuk milik putriku dan kuberikan pada kucing kecil ini. Setelah kuberi susu, aku pun masuk kerumah karena aku harus menemani anak-anakku tidur..Bye..kucing kecil.
        Keesokan paginya,saat aku membuka pintu rumah..kucari lagi kucing kecil itu kali ini aku berniat untuk membelikannya makanan khusus untuk kitten. Setelah mendiskusikan dengan suami tadi malam maka kuputuskan untuk merawat kucing kecil itu. Namun hal petama yang harus kulakukan adalah membawanya ke dokter hewan untuk di vaksin kutu karena kulihat ditubuh kucing kecil itu banyak sekali makhluk kecil menyebalkan yang bernama kutu itu. Aku pun melarang kedua anakku menyentuh kucing kecil itu agar kutu- kutu itu tidak berpindah kemana- mana. Singkat cerita,aku sudah membeli makanan buat kucing kecil itu dan sudah kubelikan susu khusus kitten... Ya..semoga saja kucing itu baik- baik saja. Pulang dari pet shop langgananku, aku pun mencari dimana kucing kecil itu. Ternyata dia tertidur didalam sepatu kets ku.. Masyaallah...kubangunkan dia dan kuberikan makanan. Dia pun makan dengan lahap sekali. Senang sekali melihatnya. Harapanku semakin besar "Semoga aku masih bisa merawat kucing kecil ini", ucapku dalam hati.
         Malam harinya setelah menemani putri kecilku mengerjakan tugas sekolahnya seperti biasa aku pun mengunci pintu dan jendela karena hari sudah jam 9.00 wib dan waktunya untuk tidur. Aku sudah membuat janji dengan dokter hewan yang kebetulan temanku sendiri untuk membawa kucing kecil itu agar bisa diobati. Kulihat kucing kecil itu tertidur di teras depan rumahku. Kututup pintu rumah perlahan-lahan tak mau membangunkan kucing kecil itu.
         Keesokan harinya, ketika aku sedang mengerjakan pekerjaan rumah sebelum berangkat bekerja tiba - tiba aku mendengar teriakan putriku. " Bunda...kucing kecilnya meninggal," kata putriku sambil berteriak. Aku segera melihat ke depan untuk memastikan bahwa putri kecilku tidak sedang bercanda. " Masa sih dek.." kataku sambil bergegas ke depan rumah. Innailaihi wa innailaihi rojiun.. ternyata putriku benar. Kucing kecil itu sudah mati. Tubuhnya sudah dingin kaku tak bergerak. Berarti mungkin dia sudah mati dari tadi malam atau subuh tadi. Astagfirullah... terdiam ku sesaat menatap tubuh kucing kecil itu. Ada rasa sedih dan penyesalan terselip dihatiku. Kalau saja aku lebih cepat membawa kucing kecil itu ke dokter hewan, mungkin aku masih bisa menyelamatkan nyawa kucing kecil itu. Tapi kembali lagi bahwasanya semua makhluk bernyawa di dunia ini pasti akan menjemput ajal mereka masing-masing. Kucarikan selembar kain putih kemudian kubungkus tubuh kecil kucing itu dengan kain putih yang sudah kudapatkan lalu aku dan anakku mengubur kucing kecil itu di lahan sebelah rumah. Setelah menguburkan kucing itu aku pun berdoa di dalam hati semoga kucing itu tenang disana dan semoga Allah memaafkanku karena aku tidak bisa memelihara makhluk ciptaannya dengan baik. Maafkan aku ya cing...Saat Allah menitipkan hewan peliharaan kepada kita maka sudah kewajiban kita untuk memelihara, menyayangi,dan menjaga mereka dengan baik. Semoga kita semua bisa menjadi insan yang lebih penyayang lagi seperti yang dicontohkan Baginda Rasulullah. Aamiiin...

Introduction

 Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, alhamdulillah..setelah berhari - hari menyimak Grup Belajar  Menulis 21 akhirnya aku memutuskan untuk membuat Blog ku sendiri😅Bermodal nekat dan belajar memahami instruksi yang diberikan salah seorang pemateri di grup .. Pak Brian Prasetyawan, it is really helpful..finally..taaadaaaa..😄😄jadilah blog ku...masih tahap belajar sih dan sangat butuh saran, kritik dan masukan dari teman -teman semua. 

Well.. this is the 1st time for me untuk membuat tulisan...Thanks ya Pak Brian atas bantuannya, Om Jay, and all teams yang terus support kami untuk mengikuti kegiatan Belajar Menulis ini..Ups.. 😊Lupa memperkenalkan diri cause I'm so excited🙏.. Hi..Saya Lusi Apriyana, salam literasi ya teman - teman..

Teks Deskriptif

Silahkan tautkan rekaman video kalian ttg karangan deskriptif dgn judul Le Bront James..dibagikan comment dibwah ini ya nak..jgn lupa buat n...